Butuh waktu dua tahun sejak ide liburan ini muncul buat terealisasi, setahun pertama terhalang Covid, tahun kedua terhalang waktu.
Ini perjalanan pertama Bapak dan Ibu ke luar pulau, Bali. Ini juga flight pertama Bapak. Keluargaku sangat antusias sama perjalanan ini karena kita ngga pernah liburan sejauh ini sebelumnya hahaa.. sampai-sampai mereka ngater kita ke stasiun.
Dilema liburanku, ngga mau liburan sendirian, sama temen? ngga temen wkk eh kok curhat hahaa lanjut.
Perjalan Bojonegoro Bali ini kita tempuh dengan jalur darat dan udara. Pertama kita naik kereta dari Bojonegoro ke Surabaya, lanjut dengan taksi ke Bandara Juanda, kemudian pesawat ke Denpasar. Terdengar melelahkan bukan? wkkk.. percayalah ini jalur paling tidak melelahkan.
Kita berangkat dari rumah sekitar jam 6 pagi, kereta berangkat jam 6.30 sampai di Surabaya jam 8.05 pagi, perjalanan ke Bandara sekitar 30 - 60 menit (saat itu hanya 40 menit). Setibanya di Bandara kita langsung check in dan mengurus bagasi, duduk manis di ruang tunggu menunggu pesawat datang dan menjaga kesabaran karena delay sejam wkkk.
Sesampainya di Ngurah Rai, mobil pesanan kita udah siap, tapi kita memutuskan untuk istirahat sebentar di Bandara untuk sholat. Setelah itu kita lanjut cari makan siang yang searah dengan destinasi pertama, Pantai Suluban.
Menu pertama kita adalah lupaa hahaa... pokoknya Ibu Bapak makan nasi, dan aku pesen mie. Lanjut perjalanan ke Pantai Suluban. Destinasi ini ku pilih karena sering lihat di Youtube pantainya bagus. Kita semangat 45 berjalan ke arah pantai. 5 menit kemudian kita bertatap-tatapan lalu sama-sama tertawa hahaa... aku merasa bersalah mengajak orang tuaku ke pantai ini, jarak dari parkiran ke pantai memang tidak terlalu jauh tapi tangganya lumayan tinggi gaes, tidak kusarankan kalian kemari sama orang tua. Meskipun lelah dan beberapa kali beristirahat ternyata orang tuaku masih senang. Kita menikmati pantai sambil ngemil Chitato wkkk (tidak penting disebutkan) karena itu masih siang air belum surut (sekitar jam 3) pengunjung yang duduk di tepi pantai sedikit tapi cukup banyak orang yang berselancar, suasana pantai saat itu teduh karena kanan dan kiri ada karang yang cukup tinggi. 15 - 20 menit kemudian Aku dan Ibu jalan-jalan sekitar pantai itu. Kita akhirnya pindah tempat istirahat di cafe atas (tebing), tempat cukup terik, dari sini kita sibuk memandangi orang-orang berselancar sembari minum air kelapa, es jeruk, dan lupis yang ibu bawa dari Bojonegoro.
Jam 4 sore kita melanjutkan perjalanan ke Pura Uluwatu untuk melihat Tari Kecak, karena ada kunjungan G20 kita mendapat jadwal Tari Kecak kloter 2. Oiya untuk lihat tari kecak kalian harus bayar biaya masuk Pura Uluwatu yaa... Nah disini kita ngga jalan banyak mengitari pura, selain karena lelah, kita trauma dengan monyet wkk... Kacamataku diambil cui, kehadiran di monyi ini ngga kerasa dan pas kacamataku diambil ini juga cepet banget, buset dah, copet kalah cepet ama lu monyi. Untungnya kacamataku masih bisa balik berkat ibu pawang, meskipun dengan gopel-gopel dikit di gagang (untung bukan di lensa). Pertunjukan tari kecak selesai sekitar jam 8 malam. Kita lanjut ke hotel, di perjalanan kitamampir makan ke Nasi Pedes Bu Andika. Kita nginep di Kuta, beruntung checkin ngga sampai 5 menit hahaa... Ibuku seneng banget nginep disni karena welcome drinknya wedang jahe.
Esok hari (24 Maret 2022) kita berangkat dari hotel jam 9 pagi. Kali ini jadwal kita cukup padat, destinasi pertama kita adalah Air Terjun Tukad Cepung. Perjalanan sekitar 2 jam dari hotel. Ternyata medannya 3/4nya Pantai Suluban hahaa... karena ada trek yang ngga nanjak dan kita sempat istirahat di warung tengah trek wkk..
Lanjut setelah itu kita ke Desa Penglipuran, di sini kita ngga banyak explore tempatnya karena udah capek di Tukad Cepung wkk... dari pintu masuk kita cuma jalan ke kanan poll lalu balik ke parkiran. Kita ngga masuk ke rumah warganya. Selanjutnya kita mau makan siang di Kintamani, kita makan di Tegukopi. Kalau disini aku inget kita makan apa aja wkkk... Ibu makan ikan sambel matah, Aku dan Bapak makan ikan kuah asem, kita juga pesen smoothie. Ini adalah tempat favorit Ibu dan Bapak. Makanan enak, tempatnya adem, pemandangan Gunung Batur saat indah siang itu, plus ngga perlu jalan jauh dari parkiran wkkk. Tadinya aku pengen mampir ke Tegalalang tapi kalau mampir bakal ngga ke kejar sunset, jadi kita langsung balik ke Kuta. Kita parkir di Beach Walk Mall, rencananya mau lihat Sociolla store, katanya Bapak dan Ibu pengen lihat kaya apa bisnis tempat anaknya kerja wkk.. Tapi karena ngga nemu, akhirnya kita cuma beli minum terus lanjut ke pantai. Kita sewa tiker buat duduk, tiker 5 ribuan gaes, kita sewa 2 tiker buat duduk bertiga. Kalo di Suluban kita makan Chitato di Kuta kita makan jagung rebus wkkk... Setelah itu kita langsung balik hotel, karena ngga kepikiran makan dimana, di hotel pun masih belum kepikiran makan apa dan dimana, jadi kita makan di resto hotel.
25 Maret 2022, hari ini yang cukup santai. Kita pindah hotel hari ini, sebelum ke tempat baru kita belanja oleh-oleh sampai siang hari. Tak jauh dari tempat oleh-oleh kita makan ayam betutu, ayamnya kampung jadi Aku dan Bapak ngga perlu was-was habis makan. Setelah itu kita langsung otw ke hotel berikutnya. Lokasinya di Candidasa, Karang Asem sekitar 2 jam dari Kuta, dijalan kita berhenti sebentar untuk makan durian harganya 35ribuan, manis banget dan dagingnya tebel. Penginapan kita kali ini jenis resort, lokasinya pas di pinggir laut. Checkin cukup lama dan ga dapet welcome drink padahal kalau lihat apps ini resort bintangnya lebih tinggi dari hotel sebelumnya, untung kita sabar wkk... aku pesen 2 kamar, tapi karena berjauhan akhirnya satu kamar ngga di pake. Ibu ngga mau aku tidur sendirian dan Bapak ngga mau tidur sendirian jadi ya gitu wkk.. untung kamar Bapak dan Ibu kasurnya king size jadi kita bertiga ngga empet-empetan. Oiya sorenya kita lanjut ke Virgin beach, ini pantai indah banget bestie, sayangnya kita kesana pas mendung jadi pemandangannya agak gloomy gitu. Sebelum magrib kita sudah balik ke hotel, niatku nginep disana emang buat stay cation ngumpulin tenaga buat balik Bojonegoro. Seperti malam sebelumnya kita makan di resto hotel, malam itu cuma kita pelanggan di restoran malam itu. Bapak pesan nasi goreng dan teh hangat (dapet satu teko), Aku dan Ibu sharing mie goreng dan jus mix fruit.
Setelah sarapan kita bersiap ke Bandara balik ke Bojonegoro. Sebelum ke bandara kita balik ke toko oleh-oleh wkkk. Di perjalanan menuju ruang tunggu, Bapak berhenti di sebuh spot foto yang aku dan Ibu sebelumnya ngga notice ada itu wkk. Jarang-jarang kan Bapak minta di foto in wkk. Kali ini pesawatnya delay lagi wkkk. Kita memesan airport transfer ke bapak taksi sebelumnya, sesampainya di stasiun kita langsung beli tiket kereta, tak lama kereta datang, satu setengah jam kemudian kita sampai di Bojonegoro. Yey... mission complete wkkk...
See you on other holiday stories!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
sangat menerima kritik apalagi yang membangun :D
NO SARA dll yg melanggar hukum, nilai dan norma di Indonesia